Jakarta - Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia bersama Komisi Informasi Pusat menggelar acara Dialog Interakitif dengan mengusung tema "Keterbukaan Informasi Publik dengan memilah dan memilih informasi dan media yang digunakan secara bijak" di Gedung Auditorium Yusuf Ronodipuro RRI Jakarta Lt. 2 Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Direktur Layanan dan Pengembangan Usaha (LPU) RRI, Yonas Markus Tuhuleruw, menegaskan pentingnya keterbukaan informasi publik sebagai amanat undang-undang. Menurutnya, informasi adalah hak warga negara yang harus diberikan secara cepat, mudah, dan murah.
Yonas menyatakan bahwa Radio Republik Indonesia (RRI) telah mengimplementasikan berbagai program untuk mempermudah akses informasi bagi masyarakat. “Kami memiliki layanan pengaduan terstruktur, akses informasi setiap saat, bahkan fasilitas difabel seperti text-to-voice dan huruf Braille,” ujar Yonas saat dialog bersama PRO 3 RRI, Jumat (20/12/2024).
Selain kemudahan akses, RRI juga mengutamakan kualitas informasi yang disajikan kepada masyarakat. Yonas menekankan pentingnya verifikasi informasi untuk mencegah penyebaran berita hoaks.
Yonas juga menyoroti pentingnya literasi digital bagi masyarakat, terutama generasi muda. “Informasi boleh diakses dari mana saja, tapi harus tahu sumbernya agar terhindar dari konsumsi informasi yang tidak benar," ucapnya.
Sementara itu Direktur Jenderal Informasi Publik, Samrotunnajah Ismail, menyatakan informasi berkualitas merupakan modal penting bagi generasi muda. Pemerintah terus menekankan pentingnya akses informasi yang mudah, relevan, dan sesuai kebutuhan masyarakat.
"Manfaatkan akses informasi untuk meningkatkan kompetensi dan bersaing di tingkat global. Pentingnya sinergi antara generasi muda dan badan publik,” kata Samro.
Radio Republik Indonesia (RRI) disebut sebagai contoh ideal badan publik yang konsisten menyediakan informasi berkualitas. Badan ini telah membuktikan kemampuannya dalam memberikan layanan informasi yang cepat, akurat, dan sesuai kebutuhan masyarakat.
