KBRN, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan siaran perdana bersama Radio Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN). Siaran bersama Kepala Negara ini menandai aktifnya RRI bersiaran di IKN.
RRI nantinya juga akan siaran di IKN dengan frekuensi 98.3 Mhz. Dalam kesempatan tersebut, Presiden merasa senang RRI mendirikan studio di IKN.
Menurutnya hal tersebut sangat penting untuk menginformasikan dan menyampaikan berita perkembangan pembangunan IKN. Utamanya kepada seluruh masyarakat Indonesia.
"Saya sangat senang ada studio RRI di Ibu Kota Nusantara. Ini akan bisa menginformasikan, menyampaikan berita-berita mengenai perkembangan yang ada di Ibu kota Nusantara," kata Presiden dalam wawancarannya bersama RRI dari Studio Mini RRI di IKN, Kalimantan Timur, Rabu (17/1/2024).
"Baik pembangunan, baik penanaman pohonnya, baik pembangunan infrastrukturnya. Saya kira masyarakat diseluruh tanah air perlu mendengar mengenai perkembangan yang ada di ibu kota nusantara.".
Sebelumnya Direktur Utama (Dirut) RRI menekankan, keberadaan RRI di IKN adalah bagian dari amanat undang-undang. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 12 tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Radio Republik Indonesia.
Di dalamnya, kata dia, salah satunya mengatur tentang RRI sebagai lembaga yang berkedudukan di ibu kota negara. Sehingga dengan berpindahnya ibu kota, maka bangunan fisik RRI akan secara resmi berada di IKN.
"Selain itu, peraturan pemerintah itu. RRI ditempatkan di bawah dan bertanggung jawab langsung pada presiden," katanya dalam dialog di Studio RRI IKN, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (16/1/2024).
Lebih lanjut, Dirut menyampaikan, dalam konteks IKN yang merupakan proyek monumental negara, RRI memiliki peran strategis sebagai agen penyiaran. Berperan menyebarkan informasi secara berkelanjutan tentang perkembangan pembangunan IKN.
Hal itu, lanjut dia, sesuai dengan misi RRI untuk memberikan informasi yang akurat dan merata kepada masyarakat. Ia menegaskan, pindahnya RRI ke IKN menjadi peluang bagi RRI untuk menjadi saksi dan penyebar informasi utama terkait proyek nasional ini.
Hendrasmo menyampaikan, keterlibatan RRI dalam proyek ini mencerminkan peran pentingnya dalam mendukung visi dan agenda pembangunan nasional. Sehingga siaran perdana dari IKN sekaligus menjadi tonggak awal mengukuhkan peran dalam mendukung pembangunan dan penyebaran informasi di Indonesia.
Diketahui selain studio, RRI juga membangun tower pemancar sementara yang masih masuk dalam kawasan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) IKN. Tower yang dibangun ini kurang lebih setinggi 30 meter dengan kekuatan pemancar sekitar 2 kw.
Penulis : Tegar dan Mosita