Berikut sambutan Ketua Dewan Pengawas LPP RRI, Anwar Mujahid Adhy Trisnanto pada Peringatan HUT Ke-78 RRI Tahun 2023 :
Alhamdulillah, pagi tadi di saat upacara, bendera Merah Putih berkibar di langit yang biru cerah. Melambangkan jiwa RRI yang merah putih, dan darah RRI yang juga merah putih. Semoga cerahnya langit Medan Merdeka Barat juga menjadi tanda ridho Allah SWT terhadap niat dan kerja kita untuk negeri tercinta. Maka dalam kesempatan ini saya menyapa ananda Ain Mahulette dan kawan-kawan dari SMPN 15 Ambon yang dengan sangat indah telah membawakan Mars Angkasawan dengan jukulele. Videonya semalam sudah saya terima. Mengharukan.
Hari ini Radio Republik Indonesia genap berusia 78 tahun. Kelahiran RRI hanya berjarak 25 hari dari 17 Agustus 1945. Tidak pernah bisa diragukan, RRI lahir setarikan napas dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Alasan kehadirannya adalah hasrat untuk mengambil peran yang bermanfaat bagi Negara, yang disepakati para utusan bekas radio Hoso Kyoku dari 8 kota pulau Jawa.
Dalam setiap tahapan perkembangannya sampai hari ini, tanpa henti selama 78 tahun, RRI telah memainkan peran sebagaimana diamanatkan Negara. Setiap angkasawan-angkasawati RRI, setia kepada sumpah yang sama seperti yang diucapkan para pendirinya: Tri Prasetya.
Dan hari ini LPP RRI menghadapi tantangan nyata untuk masuk ke teknologi digital, tanpa mengabaikan teknologi terrestrial yang masih saja relevan untuk sejumlah daerah. RRI perlu lebih serius menangani big data, kecerdasan artifisial, tanpa abai terhadap nilai-nilai kemanusiaan, budaya dan etika. Meningkatkan kualitas konten dan kualitas kemasannya agar layanan yang disajikan benar-benar bernas dan sesuai selera khalayak. Menampilkan keberagaman Indonesia dengan memberi ruang lebih luas untuk tampilan konten dan kearifan lokal. Pada saat yang sama meningkatkan kemampuan produksi siaran multi platform. Membuka lebar-lebar kemungkinan co-creation yang melibatkan partisipasi publik, sesuai dengan kecenderungan masyarakat yang makin horisontal, inklusif, dan sosial. Masyarakat cenderung lebih mempercayai Faktor-f: friends, families, fans, follower.
Semuanya itu membutuhkan sumber daya manusia yang handal yang sadar akan perubahan dan mampu untuk berubah, talenta-talenta digital yang tangguh, yang siap untuk berkolaborasi, bekerja sebagai tim, menjauhkan ego sektoral. LPP RRI perlu bertransformasi menjadi lembaga dengan budaya pembelajar.
Sementara bidang pengembangan usaha mendapat tugas baru untuk mengasah kemampuan hyper local marketing, meramu keunggulan multi platform dalam proses bisnis yang sangat berbeda, dan menggarap utilisasi asset yang di banyak tempat dalam keadaan terlantar. LPU ditantang untuk menggali sumber-sumber pendapatan alternatif secara kreatif.
Sejumlah tantangan besar tadi yang merupakan akibat perubahan lingkungan yang serba cepat telah menimbulkan tuntutan kemampuan beradaptasi yang sangat dahsyat, yang antara lain menghidupkan kembali nilai-nilai integritas, kesatuan, relevansi, pencerahan, inklusifitas, keterbukaan. Semua nilai-nilai tersebut digerakkan oleh ruh yang sama: Tri Prasetya.
Alhamdulillah, baru saja kita bersama menjadi saksi diluncurkannya rebranding RRI, yang menjadi awal dari proses revitalisasi brand, agar brand RRI tetap relevan dan hidup di tengah masyarakat. RRI menyadari benar kekuatan jaringan yang dimilikinya. RRI menyadari benar setiap simpul memiliki kekhasan karakter yang sangat kaya ragam, yang bersama-sama membentuk keindonesiaan. Kami menyebutnya Diversity as One. Yang kemudian divisualkan dalam beragam bentuk untuk menandakan RRI yang inklusif dan hadir dalam berbagai platform. Perpaduan bentuk rigid dan lingkaran menciptakan kesan RRI yang adaptif dan inovatif. Bentuk lingkaran melambangkan inklusifitas dimana RRI merangkul segala lapisan masyarakat. Bentuk persegi menggambarkan RRI sebagai wadah yang terpercaya dan solid. Itulah nilai-nilai RRI, nilai-nilai Indonesia. Kita, Indonesia Sesungguhnya.
Tantangan yang dahsyat tadi seharusnya menjadikan RRI tidak boleh lagi berpikir secara partial, dan bekerja secara adhoc, sekedar berdasar wangsit yang celakanya setiap malam bisa berubah. Kita perlu berpikir dan bekerja dalam sebuah perencanaan strategis yang didasarkan data yang dihimpun dan diolah secara cermat, cerdas, dan kreatif. Dan yang tak kalah pastinya, eksekusi rencana strategis itu menuntut kemampuan orkestrasi yang cemerlang.
Maka saya mengajak semua angkasawan-angkasawati RRI dimanapun kalian berada, di kota-kota besar maupun di kota-kota kecil, termasuk para pejuang RRI di pelosok-pelosok negeri yang jauh dari keramaian: cermati perubahan-perubahan yang ada di sekitar tidak dengan rasa gamang, melainkan dengan kacamata optimis yang justru melihat setiap perubahan sebagai peluang baru. Kemudian bermohonlah ridho Allah SWT, lalu melangkah dengan mantap menembus temeramnya masa depan. Masa depan memang tidak akan pernah terang benderang. Tetapi percayalah, bahkan dalam kegelapan sepekat apapun, kita tetap bisa menemukan seberkas Cahaya, yang insya Allah akan berhasil kita temukan manakala kita cukup rendah hati dan mau membuka hati untuk menerimanya.
Saudara-saudaraku, ayo kita bergerak dari “KM 78”, ke “KM 100”, ayunkan langkah tegap, menyongsong Tahun Indonesia Emas.
Sekali di Udara Tetap di Udara!