KBRN, Ponorogo: Parade Reog Ponorogo di Desa Golan Kecamatan Sukorejo menampilkan 40 dadak merak. Sejumlah grup reog dari Ponorogo dan luar daerah turut ambil bagian.

Wakil Bupati (Wabup) Ponorogo Lisdyarita mengapresiasi parade reog yang berlangsung meriah di Desa Golan itu. Apalagi, ada grup reog rela datang jauh-jauh dari Ngawi ingin tampil.

"Semangat seniman reog luar biasa untuk mengekspresikan diri dengan berkumpul di sini memeriahkan Tutup Suro,” kata Bunda Rita –sapaan Wabup Lisdyarita sebagaimana dikutip dari website resmi Pemkab Ponorogo, Sabtu (26/7/2025). 

Pertunjukan kolosal yang kerap tergelar membuktikan Reog Ponorogo memang layak mendapat pengakuan sebagai Warisan Budaya TakBenda (WBTb) UNESCO. Tingginya keinginan melestarikan seni budaya peninggalan leluhur juga menjadi modal untuk lebih mengenalkan Ponorogo.

"Kabupaten yang kita cintai ini juga sedang didaftarkan masuk Jejaring Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN),” katanya. 

Bunda Rita yang datang bersama Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi berharap Parade Reog Ponorogo menjadi agenda rutin setiap pengujung Muharam di Desa Golan. Sebab, antusias masyarakat sedemikian besar.

"Pelaku UMKM ikut merasakan manfaatnya,” ungkapnya.