Survey Pelayanan
Informasi Publik

Search

Detail Informasi

Berkala
KBRN, Jakarta: "Musicpreneur Kembali Hadir, Buka Ruang Musisi Muda"

PPID:

PPID Jakarta

Kode:

PPID-RRI/90/250725-1350537-2

Deskripsi

 

KBRN, Jakarta: Gelaran Musicpreneur 2025 kembali hadir dengan semangat baru, menampung lebih dari 200 lagu dari berbagai penjuru Indonesia. Dalam siaran di Pro2 FM, Desi Aldiana berbincang dengan Rio dari Nada Bumi dan musisi senior Barry Likumahuwa, membahas perkembangan serta tantangan di balik penyelenggaraan ajang musik yang semakin diperhitungkan ini. 

Rio menjelaskan bahwa lagu-lagu yang telah masuk akan disaring hingga akhir Juli, lalu dibagi menjadi dua jalur: satu untuk kompetisi Musicpreneur, satu lagi ke ajang Bintang Radio RRI.

“Intinya di Agustus, semua akan dibagi dan dibust oleh satker masing-masing,” jelas Rio dalam wawancara Sore Ceria PRO 2 RRI Jakarta bersama Desi pada (18/07/2025).

Berbeda dengan penyelenggaran Bintang Radio tahun sebelumnya yang menggunakan lagu populer, sekarang peserta harus menyanyikan karya baru. “Tantangannya lebih berat karena lagu belum dikenal, belum pernah dibawakan. Di sinilah juri benar-benar mengukur kualitas,” ujar Rio.

Format ini sekaligus menjadi wadah edukasi, terutama soal regulasi hak cipta yang kerap diabaikan oleh generasi muda yang aktif di media sosial. 

Musisi jazz Barry Likumahuwa mengapresiasi platform ini. Baginya, keberadaan Musicpreneur adalah bentuk nyata dukungan terhadap musisi lokal dan upaya pelestarian budaya. “Kita jarang punya ruang sebesar ini untuk musisi lokal. Ini penting buat regenerasi dan penguatan ekosistem musik kita sendiri,” ujar Barry. Ia pun juga menyoroti pentingnya literasi musik, terutama soal perlindungan karya dan distribusi yang adil di era digital.

Tahapan ajang musicpreneur menuju final cukup panjang: setelah seleksi awal, lagu-lagu akan disebar ke korwil untuk disaring hingga tersisa 17 karya terbaik. Ketujuh belas finalis ini akan dibawa ke Jakarta untuk diseleksi lagi hingga hanya tiga yang dinobatkan sebagai pemenang utama. Namun Rio menegaskan, semua finalis tetap akan diproduksi dan diputar di jaringan RRI serta dikelola oleh Nada Bumi untuk distribusi resmi. 

Selain soal ajang kompetisi, diskusi juga menyinggung fenomena genre jazz yang belakangan “kabur” identitasnya. Barry menilai banyak festival jazz kini hanya menjual nama, tapi isi acaranya didominasi musik pop tanpa konsep. 

“Jazz itu sebenarnya paling terbuka untuk kolaborasi. Tapi kalau artis pop cuma nyanyi lagu yang sama seperti di pensi, ya penontonnya nggak dapet pengalaman jazz-nya. Edukasi itu penting,” tegas Barry.

Diskusi hangat ini menandai betapa pentingnya Musicpreuner bukan sekadar kompetisi, tapi juga ruang belajar bagi industri musik Indonesia. (Intan Nurul Khairani - Universitas Gunadarma)

Oleh: Maryam Desianty Aldiana Editor: Aris Basuki

  • Dilihat: 7 kali

  • Didownload: 2 kali

Akses Informasi Dengan Aplikasi PPID.