KBRN, Surakarta: Kepel adalah camilan gorengan tradisional khas Desa Keden, Kecamatan Pedan Klaten, yang berkembang sejak tahun 1970-an. Dalam bahasa Jawa, kata "kepelan" berarti dibuat bulatan-bulatan, seperti menggenggam adonan sebelum digoreng. Bahan bakunya sederhana: tepung terigu, bawang merah, bawang putih, garam, merica, penyedap rasa dicampur air, di uleni dan digoreng sampai bagian luar kering sementara bagian dalamnya tetap lembut.
Berjalannya waktu, kepel sempat mengalami variasi seperti penambahan jeroan sapi (misal: babat atau sandung lamur) pada awal pembuatannya, namun kini sebagian besar produsen kembali ke resep tradisional yang lebih sederhana dan praktis . Ada juga varian baru seperti “Kepelnutri” yang terdiri dari kepel yang dikombinasikan dengan ikan lele dan wortel untuk meningkatkan kandungan gizi tanpa mengubah rasa unik yang dimiliki.
Melansir dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah: Kepel, Menu Takjil Favorit Khas Klaten, kepel biasanya dijual sore hari dibsepanjang jalan, di desa-desa di Pedan maupun Alun‑Alun Klaten, apalagi selama bulan Ramadan untuk menu takjil. Harganya sangat murah sekitar 5.000 untuk kemasan kecil, kepel disajikan dalam kondisi hangat dengan sambal atau saus sebagai pelengkap, supaya tetap renyah dan aroma gorengannya lebih terasa.
Secara sosial-ekonomi, kepel memberikan dampak positif bagi produsen lokal, seperti ibu‑ibu perajin di Desa Keden yang mampu meningkatkan pendapatan keluarga serta mendukung pendidikan anak-anak. Melalui intervensi akademik, seperti KKN para Mahasiswa, produk ini mengalami perkembangan pada kandungan gizinya, sehingga menjadi pilihan makanan ringan yang lebih sehat. Pemerintah desa berusaha untuk mendorong anak muda agar selalu berinovasi dan mempertahankan kualitas, sehingga kepel bisa tetap ada dan menarik untuk generasi yang akan datang.
Kedepannya, peluang komersial kepel cukup besar jika dikemas secara modern dan dipromosikan melalui kanal digital. Kolaborasi antara produsen lokal, akademisi, dan pemangku kebijakan akan membantu menjaga keseimbangan antara tradisi dan inovasi gizi, dengan dukungan promosi berbasis kearifan lokal, kepel bisa menjadi ikon wisata kuliner Kabupaten Klaten. (Barista_LPU)
Referensi:
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah: Kepel, Menu Takjil Favorit Khas Klaten