Survey Pelayanan
Informasi Publik

Search

Detail Informasi

Berkala
KBRN MADIUN : Lorensa Brian, Dari Penggemar Buku Ke Penulis Lagu

PPID:

PPID Madiun

Kode:

PPID-RRI/49/160725-1335684-2

Deskripsi

KBRN, Madiun: Lorensa Brian, atau yang akrab disapa Brian, adalah sosok musisi asal Magetan. Brian menarik perhatian bukan hanya karena karya-karyanya, tapi juga perjalanan uniknya dalam duniadigital

Alumni jurusan Hubungan Internasional Universitas Jember ini pernah aktif sebagai vokalis band. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ia lebih banyak berkarya di balik layar sebagai penulis lagu.

Brian, yang kini lebih produktif dengan project solonya, mengaku bahwa kecintaannya pada buku memberikan pengaruh besar terhadap proses kreatifnya. Dari pengamatannya, musisi-musisi besar adalah para pembaca buku.

“Suka menulis baru sekitar 5-6 tahun lalu. Awalnya bukan pembaca buku, tapi saya mulai sadar, banyak penulis lagu hebat itu ternyata pembaca buku yang serius. Dari situ saya mulai belajar pelan-pelan. Membaca itu melatih empati, dan itu penting dalam menulis lagu yang bisa menyentuh orang,” ujarnya dalam wawancara di program MLC Berjaringan PRO 2 se-Jawa Timur. 

Hingga kini, Brian telah menciptakan total 13 lagu, terdiri dari 7 lagu bersama band lamanya, ONEIRO, dan 6 lagu sebagai musisi solo. Bersama ONEIRO, Brian merilis karya seperti Lapuk (2018), K.Sendiri (2018), Hey Mantan (2018), Jauh (2019), Abadi (2019), DSS (2019), dan Nyanyian Rindu (2021).

Sementara karya solonya mencakup Sudahi Sedihmu (2020), Percaya (2021), SKuP (2021), Cinta Tak Mesti Sama (2023), Rasa Terpendam (2024), dan yang terbaru Romansa 20-an (2025). Beberapa lagu tersebut dibawakan sendiri oleh Brian, sementara sebagian lainnya dinyanyikan oleh musisi lain, seperti Rasa Terpendam yang dibawakan oleh Happy Ary.

“Single pertama saya di luar band justru dibawakan teman, judulnya Rasa Terpendam (2024). Kalau Sudahi Sedihmu, saya bawakan sendiri di tahun 2020, dan sempat tampil live bersama ONEIRO di RRI Madiun,” kenangnya.

Dari semua karya, lagu Romansa 20-an menjadi yang paling berkesan bagi Brian. Lagu ini tampil beda, dengan nuansa khas musik era 80-an yang diaransemen secara khusus.

“Saya memang suka lagu-lagu tahun 60-an sampai 80-an. Di lagu ini saya masukin unsur sound keyboard ala 80-an. Yang menarik, ini pertama kalinya saya bikin lirik dulu, baru nadanya. Biasanya, saya mulai dari nada dulu,” ujar Brian yang juga terinspirasi dari banyak musisi legendaris era lawas.

Proses produksi lagu-lagu Brian sebagian besar ia kerjakan sendiri, namun untuk mastering dan penyempurnaan akhir, ia menggandeng Devian Aries dari studio Omah Musik di Takeran. Saat ini, seluruh karya Brian sudah bisa dinikmati melalui berbagai platform musik digital.

  • Dilihat: 28 kali

  • Didownload: 3 kali

Akses Informasi Dengan Aplikasi PPID.