Survey Pelayanan
Informasi Publik

Search

Detail Informasi

Berkala
KBRN, Jakarta: "Dua Bocah Pelempar Batu KRL Ditangkap Polisi"

PPID:

PPID Jakarta

Kode:

PPID-RRI/90/140725-1330089-2

Deskripsi

KBRN, Jakarta: Aksi pelemparan batu ke arah kereta rel listrik atau KRL kembali terjadi. Peristiwa ini terjadi pada Jumat 11 Juli 2025 pukul 16.05 WIB di sekitar Jembatan Penyeberangan Orang atau JPO Pasar Anyar, antara Stasiun Cilebut dan Stasiun Bogor.

Laman KAI Commuter yang kami akses pada Senin 14 Juli 2025 menyatakan bahwa insiden ini mengakibatkan kaca pintu pada kereta terakhir rangkaian Commuter Line CLI-125 retak. "Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini," ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menulis keterangan resmi pada laman resmi KAI Commuter.

Petugas pengamanan segera diterjunkan ke lokasi setelah menerima laporan. Hasil penelusuran  menunjukkan bahwa pelaku pelemparan adalah dua bocah berinisial MF (8) dan MFS (10) yang sedang bermain lempar batu.

Kepolisian menyatakan kedua anak itu telah mengakui perbuatannya. "Saat itu, MF dan MFS memang sedang bermain lempar-lemparan," kata Kepala Seksi Humas Polresta Bogor Kota, IPDA Eko Agus, Minggu 13 Juli 2025, seperti diberitakan Kompas.

Pelemparan ini menyebabkan kerugian material dan operasional karena kereta tidak dapat beroperasi selama tiga hari. "Tindakan tersebut sangat berbahaya dan mengancam keselamatan pengguna maupun petugas," ujar Joni menambahkan.

KAI Commuter menegaskan tidak mentoleransi aksi vandalisme dan telah menyerahkan pelaku ke Polsek Bogor Tengah. Namun mengutip keterangan Polisi, Kompas menulis karena pelaku masih dibawah umur, kedua belah pihak sepakat untuk membuat pernyataan yangg isinya tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.

Kepala Komunikasi KRL Mania, Gusti Raganata, menilai pelemparan seperti ini mencoreng kenyamanan pengguna. "Kami dari pengguna sangat menyayangkan kejadian ini karena dapat membahayakan dan menimbulkan trauma," ucap Gusti kepada RRI Pro1 Jakarta, Senin 14 Juli 2025.

Gusti juga menyebut faktor struktural seperti minimnya ruang bermain anak turut memicu tindakan iseng ini. "Penting untuk menyediakan ruang bermain agar anak tidak bermain di sekitar rel kereta," ujarnya menambahkan. 

  • Dilihat: 26 kali

  • Didownload: 5 kali

Akses Informasi Dengan Aplikasi PPID.