Survey Pelayanan
Informasi Publik

Search

Detail Informasi

Berkala
Kemenekraf dan RRI Luncurkan Program 'Radio Masih Ada' untuk Revitalisasi Radio di Era Digital

PPID:

PPID Pusat

Kode:

PPID-RRI/1/080725-1322052-2

Deskripsi

untfvj5i37kikrg.jpeg
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya (kelima dari kiri) bersama Direktur Utama LPP RRI, I Hendrasmo (keenam dari kiri) membuka peluncuran program Radio Masih Ada di Jakarta, Senin (7/7/2025). (Foto: RRI/Setyo Agung Laksono)

Jakarta – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) bersama dengan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) hari ini meluncurkan program bertajuk 'Radio Masih Ada'. Inisiatif ini bertujuan untuk menghidupkan kembali industri radio di Indonesia dan menegaskan relevansinya di tengah tantangan transformasi digital. Acara peluncuran berlangsung di kawasan Thamrin Nine, Jakarta Pusat Senin (7/7/2025).

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menekankan bahwa radio masih relevan dan memiliki peluang besar untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi. “Tentu ini upaya bersama untuk menghidupkan kembali semangat, memori dan kedekatan yang diberikan oleh sebuah media, yaitu sebuah radio yang menjadi semangat kita me-launching program hari ini,” kata Teuku Riefky Harsya. Ia mengakui disrupsi digital yang melanda industri radio di seluruh Indonesia, termasuk di pelosok daerah, namun menyoroti peluang besar untuk beradaptasi. Program ini juga bertujuan untuk mendukung berkembangnya industri radio, khususnya terkait dengan tantangan digitalisasi terestrial untuk radio.

Sebagai bagian dari program ini, Kemenekraf memberikan pelatihan penyiar radio kepada seluruh pegawainya. Pelatihan ini, hasil kolaborasi dengan LPP RRI, bertujuan untuk memperluas fungsi radio yang belakangan ini terkesan kurang diminati. Agustini Rahayu, Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenekraf, menyatakan bahwa program ini bertujuan menjadikan radio sebagai media strategis di era digital untuk berbagi cerita, memperluas jangkauan, dan menghidupkan ekosistem penyiaran yang lebih inklusif dan relevan bagi seluruh pemangku kepentingan ekonomi kreatif.

Pegawai Kemenekraf yang telah dilatih LPP RRI akan bersiaran resmi melalui platform streaming RRI Pro 2 setiap Senin pukul 12.00-13.00 WIB, membawakan acara yang mengangkat tema berbasis ekonomi kreatif. Selain sebagai penyiar, para pegawai juga dilatih sebagai music director yang bertugas menyiarkan karya-karya musisi. Siaran ini akan dimulai di studio mini yang ada di lobi Thamrin Nine, dengan rencana untuk berada di ruang publik lainnya guna menarik minat publik terhadap media komunikasi tertua di Indonesia ini. Program ini juga menyasar anak muda untuk memperkenalkan hasil kreasi mereka. Pasalnya, industri radio masih menjadi sarana media yang mudah diakses untuk menghidupkan ekosistem industri kreatif lainnya. “Butuh keberpihakan kita bersama, tapi juga butuh dukungan terutama dari generasi muda. Agar industri radio ini juga tetap dapat bertahan,” kata Riefky.

Direktur Utama LPP RRI, I Hendrasmo, menyambut baik dan mendukung program 'Radio Masih Ada'. Ia berharap LPP RRI dapat turut membangun ekosistem ekonomi kreatif pada industri radio, baik di pusat kota maupun di pelosok daerah, melalui kerja sama strategis dengan para pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Ekonomi Kreatif. Hendrasmo menyoroti sistem multiplatform yang dimiliki RRI serta jaringan penyiaran luas yang mencakup lebih dari 100 stasiun di seluruh penjuru negeri, termasuk 37 di wilayah terluar Indonesia, sebagai modal utama RRI untuk mendukung ekosistem ekonomi kreatif.

Menteri Teuku Riefky Harsya juga menegaskan pentingnya kebijakan dan hukum yang mendukung pengembangan ekosistem ekonomi kreatif, termasuk industri radio. Ia menyebutkan komunikasi yang terjalin dengan asosiasi dan pelaku industri radio, dengan harapan bahwa revisi undang-undang penyiaran dapat berpihak pada pengembangan ekosistem ekonomi kreatif.

Program 'Radio Masih Ada' diinisiasi sebagai bagian dari kampanye berkelanjutan untuk menyuarakan eksistensi industri radio di tengah tantangan era digital. 

Penulis : Sabar Riyanto

  • Dilihat: 6 kali

  • Didownload: 0 kali

Akses Informasi Dengan Aplikasi PPID.