https://www.rri.co.id/banjarmasin/wawancara/1631406/hijrah-sebagai-momentum-perubahan-persatuan-dan-kesadaran-umat
Oleh: Rinda RiantiEditor: Lay Sulaiman05 Jul 2025 - 07:56Banjarmasin
KBRN, Banjarmasin: Tahun baru Hijriyah diperingati umat Islam sebagai momen bersejarah yang sarat makna. Lebih dari sekadar perpindahan Rasulullah dari Makkah ke Madinah, hijrah merupakan simbol perjuangan membangun peradaban berlandaskan iman dan solidaritas.
Hal tersebut disampaikan Muhammad Adriani Yulizar, S.Ag., M.A., dosen Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari Banjarmasin, dalam acara Pandiran Baisukan di RRI Pro4 Banjarmasin, Jumat (5/7/2025). Menurutnya, hijrah bukan sekadar catatan masa lalu tetapi proses transformasi nilai yang harus terus hidup dalam kesadaran kolektif umat.
“Hijrah adalah panggilan untuk berubah dari perpecahan menuju persatuan, dari konflik menuju kolaborasi,” ujar Adriani. Ia menambahkan bahwa makna hijrah perlu terus dikontekstualisasikan dalam kehidupan kekinian.
Di sisi lain, Muhammad Romadoni, mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Antasari Banjarmasin, memberikan sudut pandang dari kalangan muda. Ia menilai semangat hijrah dapat diwujudkan melalui gerakan sosial, dakwah digital, dan peran aktif menjaga persaudaraan.
“Generasi muda harus melakukan hijrah dari zona nyaman menuju ruang perjuangan,” ucap Romadoni. Ia meyakini kesatuan umat dimulai dari kesadaran yang tumbuh dalam lingkungan terdekat.
Menurut Romadoni, perbedaan pandangan tidak seharusnya menjadi sumber perpecahan, melainkan peluang untuk saling memahami. Generasi muda memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi jembatan dalam membangun harmoni sosial.
Semangat hijrah di tengah tantangan zaman harus dimaknai sebagai dorongan untuk melakukan perubahan positif yang menyatukan nilai spiritual dan kebangsaan. Lebih dari sekadar peristiwa sejarah, hijrah menjadi inspirasi dalam merajut ukhuwah Islamiyah, wathaniyah, dan insaniyah sebagai fondasi memperkuat solidaritas umat di era modern.
Kata Kunci: