KBRN, Jakarta: Cuaca yang terasa lebih dingin dari biasanya terjadi di wilayah Bekasi dan sekitarnya pada 29 Juni 2025. Suhu udara tercatat lebih rendah dibanding kondisi normal, terutama pada malam hingga dini hari. 

Di Kota Baru Cikampek, tercatat suhu 23,1°C, sementara Halim di wilayah barat Bekasi mencatat suhu 23,9°C. Fenomena ini dipengaruhi oleh cuaca sebelumnya yang diguyur hujan merata sejak siang hingga malam pada 28 Juni. 

Hujan berlanjut dengan intensitas ringan pada 29 Juni disertai tutupan awan tebal, yang menyebabkan matahari tidak mampu menghangatkan permukaan bumi secara maksimal. Dr. Andri Ramdhani, Direktur Metrologi Publik BMKG, menjelaskan bahwa situasi ini adalah hasil kombinasi antara hujan yang terus-menerus dan tutupan awan pekat. 

“Pemanasan permukaan terganggu akibat minimnya radiasi matahari. Udara dingin dari lapisan atas turut terbawa turun ke permukaan, membuat suhu bertahan lebih rendah,” ujarnya, Senin (30/6).

Selain itu, kelembapan udara yang tinggi mencapai lebih dari 90 persen, serta angin yang cenderung pelan memperpanjang kondisi dingin ini. Bahkan, terbentuk kabut tipis pada malam hari, yang menjadi tanda bahwa udara di permukaan dalam kondisi lembap dan stabil.

BMKG memproyeksikan kondisi cuaca sejuk dan lembab ini masih akan berlanjut dalam sepekan ke depan. Aktivitas konvektif yang tinggi, didukung oleh indikator atmosfer seperti OLR, MJO, dan gelombang Rossby, mendorong terbentuknya awan hujan, khususnya di wilayah Jawa bagian barat.

“Selama faktor-faktor atmosfer seperti ini tetap aktif, warga di Jabodetabek dapat kembali merasakan malam yang lebih sejuk dan pagi yang berkabut,” tambah Dr. Andri Ramdhani. 

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan informasi cuaca resmi dari BMKG guna mengantisipasi perubahan cuaca yang cepat.