Survey Pelayanan
Informasi Publik

Search

Detail Informasi

Berkala
Ini Tanda-Tanda Gigi Bungsu Bermasalah

PPID:

PPID Fak Fak

Kode:

PPID-RRI/70/300625-1307547-2

Deskripsi

KBRN, Fakfak : Gigi bungsu merupakan gigi geraham terakhir yang biasanya tumbuh pada usia antara 17 hingga 25 tahun, kehadiran gigi ini sering kali menjadi perhatian karena tidak semua orang mengalaminya, dan tidak semua gigi bungsu menimbulkan masalah. Pada sebagian orang, gigi bungsu bisa tumbuh sejajar dengan gigi lainnya tanpa menyebabkan gangguan, mamun pada sebagian lainnya, pertumbuhan gigi bungsu justru menimbulkan berbagai keluhan kesehatan mulut, terutama pada masa remaja hingga dewasa awal.

Masalah pada gigi bungsu umumnya ditandai dengan berbagai gejala, seperti pembengkakan pada wajah, nyeri di area rahang, kesulitan membuka mulut, dan bau mulut yang tidak sedap, gejala tersebut bisa menjadi tanda bahwa gigi bungsu tumbuh dalam posisi yang tidak normal atau tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh dengan baik. Gigi bungsu yang bermasalah juga bisa menyebabkan kesulitan saat mengunyah makanan dan menimbulkan ketidaknyamanan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Dalam kasus yang lebih serius, gigi bungsu dapat mengalami impaksi, yaitu kondisi ketika gigi tertanam sebagian atau sepenuhnya di dalam gusi atau tulang rahang, impaksi ini bisa menimbulkan komplikasi seperti infeksi, gigi berlubang, hingga penyakit gusi. Gigi bungsu yang impaksi sebagian biasanya masih tampak di atas garis gusi, sementara yang impaksi sepenuhnya tidak terlihat karena tersembunyi di bawah permukaan gusi, jika gigi bungsu sudah menimbulkan masalah, dokter gigi biasanya akan menyarankan prosedur pencabutan untuk mencegah kondisi menjadi lebih parah.

Berikut ini tanda-tanda gigi bungsu bermasalah yang dikutip dari laman ciputrahospital.com :

Untuk mengetahui apakah gigi bungsu Anda bermasalah, perhatikan berbagai gejala yang mungkin muncul. Gigi bungsu yang mengalami gangguan atau infeksi biasanya menunjukkan beberapa tanda, antara lain:

  • Wajah tampak bengkak
  • Rasa nyeri dan sensitivitas di area mulut
  • Keluarnya nanah dari sekitar gusi
  • Kesulitan saat membuka mulut atau menelan
  • Demam yang menyertai rasa nyeri
  • Sisa makanan sering tersangkut di area gigi bungsu dan sulit dibersihkan
  • Napas menjadi tidak sedap (bau mulut)
  • Gusi di sekitar gigi bungsu tampak merah dan bengkak
  • Terasa nyeri pada bagian bawah rahang akibat pembengkakan kelenjar getah bening

Gejala-gejala tersebut merupakan sinyal bahwa gigi bungsu mungkin tumbuh tidak normal atau terinfeksi, dan sebaiknya segera diperiksakan ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Merawat Gigi Bungsu

Sebelum menjalani tindakan perawatan, dokter akan lebih dulu mengevaluasi kondisi mulut dan gigi Anda secara menyeluruh. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi sumber masalah dan memahami gejala yang dirasakan. Dalam beberapa kasus, pemeriksaan tambahan seperti rontgen (sinar-X) mungkin diperlukan untuk melihat posisi gigi bungsu yang bermasalah dan mendeteksi potensi kerusakan pada tulang atau gigi di sekitarnya.

Berikut ini beberapa langkah penanganan yang bisa dilakukan untuk merawat gigi bungsu, baik yang menimbulkan keluhan maupun yang tumbuh tanpa gejala sama sekali.

1. Perawatan Gigi Bungsu Tanpa Gejala

Dalam dunia medis, gigi bungsu yang tidak menunjukkan gejala dikenal dengan istilah gigi bungsu asimtomatik. Meski tidak menimbulkan keluhan, dokter umumnya menyarankan pencabutan gigi ini pada pasien berusia akhir remaja hingga awal dua puluhan.

Alasannya, prosedur pencabutan di usia muda cenderung lebih aman dan memiliki risiko komplikasi yang lebih kecil. Tubuh juga lebih cepat pulih, sehingga tindakan ini lebih mudah ditoleransi. Selain untuk mencegah munculnya masalah kesehatan di kemudian hari, pencabutan gigi bungsu tanpa gejala juga disarankan jika:

  • Gigi tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh dengan sempurna, sehingga berisiko menekan gigi lain.
  • Lokasinya yang berada di bagian belakang membuatnya sulit dijangkau saat menyikat gigi, sehingga rentan terhadap penumpukan plak dan sisa makanan.
  • Walaupun tidak menimbulkan rasa sakit, gigi bungsu asimtomatik tetap bisa menjadi sumber penyakit di kemudian hari.
  • Seiring bertambahnya usia, prosedur pencabutan gigi berpotensi menjadi lebih rumit dan proses pemulihannya pun bisa lebih lambat.

Meski pencabutan sering menjadi pilihan, ada juga dokter yang menyarankan pendekatan konservatif. Dalam metode ini, kondisi gigi bungsu dipantau secara rutin oleh tim medis untuk melihat apakah terdapat kerusakan, infeksi gusi, atau gangguan lainnya yang mungkin muncul seiring waktu.

Meskipun tidak sepenuhnya mencegah masalah pada gigi bungsu, Anda tetap bisa menekan risikonya dengan menjaga kebersihan mulut secara konsisten. Salah satu cara terbaik adalah mempertimbangkan pencabutan gigi bungsu sejak dini, terutama jika sudah ada potensi gangguan di masa depan.

Langkah sederhana seperti menyikat gigi minimal dua kali sehari, membersihkan lidah, dan menggunakan obat kumur antibakteri bisa membantu menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan. Jangan lupa juga untuk rutin memeriksakan diri ke dokter gigi setiap enam bulan sekali agar kondisi gigi dan mulut tetap terpantau dengan baik.

2. Perawatan Gigi Bungsu yang Sakit

Gigi geraham bungsu biasanya perlu dicabut jika sudah menimbulkan keluhan seperti nyeri hebat atau pembengkakan di area wajah. Prosedur pencabutan ini penting dilakukan untuk menangani berbagai kondisi, seperti:

  • Infeksi atau radang gusi (periodontitis)
  • Gigi bungsu yang tumbuh sebagian dan mengalami pembusukan
  • Munculnya kista atau tumor di sekitar gigi bungsu
  • Gigi bungsu yang menekan atau merusak gigi lainnya

Pencabutan gigi bungsu umumnya dilakukan sebagai tindakan rawat jalan, artinya pasien bisa langsung pulang setelah prosedur selesai tanpa perlu dirawat inap. Prosesnya meliputi dua tahap utama: pemberian anestesi (atau sedasi) dan pencabutan gigi itu sendiri. Anestesi lokal diberikan agar area mulut mati rasa sehingga tidak menimbulkan rasa sakit selama tindakan. Dalam beberapa kasus, pasien juga bisa diberikan sedasi untuk membuat mereka rileks atau tertidur selama prosedur berlangsung.

Setelah dibius, dokter akan membuat sayatan kecil di gusi dan mungkin perlu mengangkat sebagian tulang yang menutupi akar gigi untuk mempermudah pencabutan. Setelah gigi berhasil diangkat, luka akan ditutup kembali. Sama seperti operasi lainnya, pencabutan gigi bungsu juga bisa menimbulkan efek samping seperti nyeri, pembengkakan, dan pendarahan. Beberapa pasien mungkin mengalami kesulitan membuka mulut akibat pembengkakan otot rahang. Untuk meredakan keluhan tersebut, dokter biasanya akan memberikan obat pereda nyeri. Jika Anda mengalami keluhan serupa, segera konsultasikan ke dokter gigi agar bisa ditangani dengan cepat dan tepat.

 

https://www.rri.co.id/fak-fak/kesehatan/1614865/ini-tanda-tanda-gigi-bungsu-bermasalah

  • Dilihat: 1 kali

  • Didownload: 4 kali

Akses Informasi Dengan Aplikasi PPID.