Survey Pelayanan
Informasi Publik

Search

Detail Informasi

Berkala
KBRN, Jakarta:"Menhut Minta Pola Rehabilitasi Suaka Margasatwa Paliyan Direplikasi"

PPID:

PPID Jakarta

Kode:

PPID-RRI/90/070525-1244754-2

Deskripsi

KBRN, Jakarta : Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni, melakukan kunjungan ke Suaka Margasatwa Paliyan, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menhut Raja Antoni meminta proses rehabilitasi hutan, di Suaka Margasatwa Paliyan, direplikasi oleh wilayah lain.

Dalam kunjungannya, Menhut Raja Antoni didampingi oleh Sekjen Kemenhut Mahfudz, Dirjen PDASRH Dyah Murtiningsih.

Kawasan Suaka Margasatwa Paliyan dulunya dalam kondisi gundul, akibat penebangan ilegal, pasca reformasi di tahun 1998.

Kawasan ini kemudian mulai direstorasi, melalui Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GRHL), dan dilanjutkan oleh PT Mitsui Sumitomo Insurance Group dan UGM, dengan tanaman MPTS (Multipurpose Tree Species), dan tanaman native karst.

Menhut mengatakan keberhasilan restorasi dan rehabilitasi ini perlu direplikasi. Terutama terkait keterlibatan masyarakat, dalam melakukan rehabilitasi hutan.

"Ini menurut saya pola kerjasama yang harus diapresiasi, tapi saat bersamaan juga harus direplikasi, keberhasilannya sudah terlihat," ujar Menhut dalam keterangan tertulis, Selasa (6/5/2025).

"Harus ada satu riset, yang mendokumentasikan dengan baik apa yang terjadi. Termasuk tadi yang luar biasa partisipasi masyarakat," tambahnya.

Raja Antoni mengatakan, keterlibatan masyarakat menjadi hal yang penting, selain pendanaan dan penjagaan hutan. Menurutnya, jika masyarakat tidak dilibatkan, maka tidak menutup kemungkinan hutan tidak lestari.

"Sekuat apapun pendanaan, penjagaan, kalau masyarakatnya tidak dilibatkan, masyarakat tidak menjadi bagian dari proses itu, pasti kejadian di tempat-tempat lain yang hutannya tidak lestari," kata Menhut.

"Kesimpulan sementara saya tadi, selain ada intervensi pendanaan, tapi juga melibatkan masyarakat, partisipasi masyarakat," sambungnya.

Ia menyebut, perlu adanya riset mendalam, terkait keberhasilan rehabilitasi hutan ini. Menurutnya, kerjasama dan kolaborasi dengan seluruh pihak diperlukan, sehingga nantinya masyarakat, dapat langsung mendapatkan manfaat dari hutan.

"Ini kan harus direkam menjadi memori kolektif masyarakat, supaya mendapatkan langsung manfaat dari hutan, yang dijaga secara bersama-sama," tuturnya.

Restorasi di kawasan Suaka Margasatwa Paliyan membuahkan hasil, dimana terdapat keanekaragaman hayati, meliputi 5 jenis mamalia, 13 jenis herpetofauna, 19 jenis capung dan 65 jenis kupu-kupu, 41 jenis burung, dengan 5 diantaranya merupakan satwa yang dilindungi.

Suaka Margasatwa Paliyan telah menjadi konservasi sejak 29 Juni 2000, kawasan dengan luas 434,60 Ha ini, tercakup dalam ekosistem karst Gunung Sewu.

  • Dilihat: 9 kali

  • Didownload: 3 kali

Akses Informasi Dengan Aplikasi PPID.