Survey Pelayanan
Informasi Publik

Search

Detail Informasi

Berkala
KBRN, Jakarta:'Titiek Puspa, Legenda Musik Indonesia Dimulai Dari Bintang Radio"

PPID:

PPID Jakarta

Kode:

PPID-RRI/90/110425-1216737-2

Deskripsi

KBRN, Jakarta: Titiek Puspa, salah satu legenda musik dan seni peran Indonesia, lahir pada 1 November 1937 di Tanjung, Tabalong. Dengan nama lengkap Titiek Puspa Purnamasari, ia telah mengukir perjalanan panjang di dunia hiburan selama lebih dari enam dekade.  

Berasal dari keluarga Jawa, Titiek sejak kecil bercita-cita menjadi guru taman kanak-kanak. Namun, setelah memenangkan beberapa lomba menyanyi, ia memilih karier sebagai penyanyi. 

Keputusan ini diambilnya pada usia 14 tahun, meski sempat ditentang orang tuanya. Pada masa remaja, Titiek yang kala itu bernama Sumarti mengikuti lomba menyanyi secara diam-diam. 

Ia kemudian memakai nama samaran "Titiek Puspo," yang berasal dari panggilan akrabnya dan nama ayahnya, yang akhirnya disingkat menjadi "Puspa." Nama ini pun melekat dan menjadi identitasnya hingga kini.  

Karier musik Titiek dimulai di Semarang melalui kontes Bintang Radio. Ia juga aktif di dunia seni peran, berperan dalam beberapa operet populer yang ditayangkan di TVRI. Keikutsertaannya dalam berbagai karya seni semakin memperkuat statusnya sebagai sosok berpengaruh di industri hiburan Tanah Air.  

Rekaman piringan hitam pertama Titiek dirilis pada era 1960-an oleh label Gembira, dengan lagu-lagu seperti "Di Sudut Bibirmu" dan "Esok Malam Kau Kujelang." Pada tahun 1962, ia bergabung dengan Orkes Studio Jakarta dan mulai mengembangkan karier di dunia musik dengan membawakan lagu-lagu dari komposer ternama.  

Namun, titik balik kariernya datang pada album *Si Hitam dan Pita* (1963), di mana Titiek mulai menulis lagu-lagunya sendiri. Album *Doa Ibu* (1963) juga menjadi karya legendaris yang memperkokoh namanya sebagai penyanyi dan pencipta lagu. 

Lagu-lagu seperti *Si Hitam* dan *Tinggalkan* semakin memperkenalkan nama Titiek ke seluruh Indonesia. Pada tahun 1957, Titiek menikah dengan Zainal Ardi, seorang penyiar Radio Republik Indonesia. 

Di masa-masa awal pernikahannya, Titiek mulai belajar menulis lagu, dengan dukungan dari sang suami. Selain menyanyi dan menulis lagu, ia juga menjajaki dunia seni peran dengan berbagai peran penting di layar kaca.  

Namun, kehidupan Titiek sempat diterpa ujian berat saat ia didiagnosis menderita kanker serviks pada tahun 2009. Setelah menjalani pengobatan intensif di Singapura, ia berhasil sembuh dan menulis 61 lagu selama proses pemulihannya. 

Pada 2014, Titiek membentuk grup vokal Duta Cinta yang terdiri dari 10 anak dengan latar belakang etnis beragam. Grup ini tampil dalam berbagai episode acara *Pesta Sahabat* yang disiarkan di RTV, turut menambah kontribusinya di dunia musik dan pendidikan anak-anak Indonesia.  

Titiek Puspa telah meraih berbagai penghargaan sepanjang kariernya. Ia dianugerahi BASF Award pada 1994 dan dimasukkan dalam daftar "The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa" oleh majalah Rolling Stone Indonesia pada 2008. 

Prestasi-prestasi ini mengukuhkan posisinya sebagai ikon musik dan seni peran Indonesia.

  • Dilihat: 20 kali

  • Didownload: 6 kali

Akses Informasi Dengan Aplikasi PPID.