KBRN, Jakarta: Debit air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat, mengalami penurunan setelah sebelumnya berstatus Siaga 1. Kini, ketinggian air tercatat berada di level 70 sentimeter atau berstatus Siaga 4.
Penjaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman, mengonfirmasi penurunan debit air yang cukup signifikan sejak tadi malam. "Malam tadi sempat mencapai 220 cm atau Siaga 1 sekitar pukul 21.30 WIB, tetapi kini turun menjadi 70 cm," ujar Andi kepada RRI pada Senin 3 Maret 2025 pagi.
Menurut Andi, penurunan ini terjadi setelah hujan di kawasan Puncak mulai mereda sejak dini hari. "Curah hujan yang tinggi dari sore hingga malam membuat debit air naik drastis, tetapi kini sudah kembali normal," ujarnya menjelaskan.
Meskipun debit air telah menurun, warga di bantaran Sungai Ciliwung diminta tetap waspada terhadap potensi hujan susulan. "Kami mengimbau masyarakat untuk tetap siaga dan tidak membuang sampah ke sungai agar aliran air tetap lancar," kata Andi.
Hujan deras yang mengguyur Puncak sejak sore hingga malam kemarin menyebabkan aliran Sungai Ciliwung meluap. Akibatnya, beberapa wilayah di kawasan hulu mengalami genangan air dan banjir bandang.
Di Kecamatan Cisarua dan Megamendung, banjir membawa lumpur serta merusak sejumlah infrastruktur. "Ada delapan jembatan terdampak, termasuk di Cipayung dan Perempatan Taman Safari," kata Iwan, pegiat lingkungan dari Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Cisarua.
Seorang warga Cisarua, Asep Mulyana (59), dilaporkan hilang terseret arus saat berusaha menyelamatkan istrinya. "Korban belum ditemukan dan pencarian masih dilakukan bersama petugas Taman Nasional Gunung Gede Pangrango," ujar Iwan.