KBRN, Banda Aceh : Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Subsidi adalah bantuan uang dan sebagainya kepada yayasan, perkumpulan, dan sebagainya (biasanya dari pihak pemerintah). Subsidi bahan bakar minyak (BBM) adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan bantuan atau pengurangan harga pada produk BBM, seperti bensin dan solar, agar lebih terjangkau bagi masyarakat. 

Melansir laman subsiditepat.mypertamina.id, BBM subsidi adalah BBM yang diberikan subsidi oleh Pemerintah menggunakan dana APBN yang dijual dengan lebih murah. BBM subsidi memiliki jumlah yang terbatas sesuai kuota yang ditetapkan Pemerintah dan hanya diperuntukkan untuk konsumen tertentu. Jenis BBM yang termasuk BBM bersubsidi adalah Biosolar dan Pertalite.

Tujuan utama dari subsidi BBM adalah untuk meringankan beban biaya transportasi dan produksi barang bagi masyarakat, serta mendorong stabilitas ekonomi dalam negeri. Subsidi ini biasanya diberikan dalam bentuk pengurangan harga jual BBM di pompa, sehingga harga yang dibayar oleh konsumen lebih rendah dibandingkan harga pasar internasional.

Sementara BBM Non Subsidi, pemerintah tidak ikut campur dalam penentuan harga, memberikan kebebasan kepada perusahaan penyedia bahan bakar minyak untuk menentukan harga sesuai dengan mekanisme pasar. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan tersebut dapat bersaing secara sehat, mengacu pada ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi No. 22/2001.

BBM subsidi memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kestabilan harga energi dan membantu masyarakat kurang mampu. Namun, kebijakan ini juga membawa dampak yang perlu diatasi, seperti beban anggaran negara dan ketidaktepatan sasaran. 

Oleh karena itu, pengelolaan subsidi BBM harus dilakukan dengan bijak dan mempertimbangkan dampaknya bagi ekonomi, masyarakat, dan lingkungan. Selain itu penting untuk terus mencari solusi yang lebih efektif dalam menyediakan energi dengan harga yang terjangkau tanpa mengorbankan keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan.