KBRN, Gorontalo - Tim pembimbing kemasyarakatan dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) Gorontalo, UPT Kanwil Kemenkumham Gorontalo, melakukan penggalian data dan wawancara mendalam terhadap korban kasus penganiayaan anak. Kegiatan ini bertujuan untuk memahami lebih dalam dampak dari kejadian tersebut dan mencari langkah-langkah pencegahan agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan.

Orang tua korban memberikan tanggapan positif terhadap inisiatif ini, mengungkapkan harapan bahwa pengalaman menyakitkan ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.

 "Kami ingin agar pengalaman ini tidak hanya menjadi luka, tetapi juga pelajaran penting untuk mencegah penganiayaan di kemudian hari," ungkap salah satu orang tua korban.

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, tim pembimbing kemasyarakatan merekomendasikan dilakukannya penelitian litmas (penelitian kemasyarakatan) untuk lebih memahami konteks sosial dan psikologis yang melatarbelakangi kasus ini. Rekomendasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi korban dan faktor-faktor penyebab yang perlu diperbaiki.

 Selain itu, pihak Bapas Gorontalo menekankan pentingnya sekolah untuk melaksanakan langkah-langkah preventif, seperti penyuluhan kepada masyarakat dan program rehabilitasi bagi pelaku. Diharapkan, dengan adanya inisiatif ini, lingkungan yang lebih aman dan nyaman dapat tercipta.

Tim Bapas akan terus memantau perkembangan kasus ini dan berkolaborasi dengan pihak terkait untuk memastikan perlindungan dan pemulihan korban secara optimal, sehingga tujuan keadilan restoratif dapat tercapai.