Oleh: Yulia Indrasari
KBRN, Surabaya: Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya mencatat angka kebakaran meningkat signifikan selama kemarau bulan September 2024, dengan temuan sebanyak 65 kasus. Terbaru, sepekan terakhir di bulan Oktober ini DPKP juga menerima banyak laporan yang masuk terkait peristiwa kebakaran di wilayah Surabaya seperti kebakaran tiga rumah di Jalan Bungkal Gang Sumur Surabaya dan tujuh stan pedagang makanan di Kenjeran kemarin Kamis (10/10/204).
Kepala Bidang Operasional Pemadam Kebakaran Surabaya Wasis Sutikno mengatakan penyebab dari kebakaran di Surabaya cukup beragam seperti human error atau kesalahan manusia, perangkat api terbuka misalnya korek, lilin, obor, api rokok, dan perangkat penghasil api lainnya serta korsleting listrik.
Meski tidak ada korban jiwa dalam kebakaran yang terjadi baik periode September-Oktober 2024 di Kota Surabaya, namun masyarakat diminta untuk lebih waspada mengingat potensi terjadinya kebakaran juga masih tinggi saat musim kemarau seperti sekarang ini.
"Banyak faktor penyebab terjadinya kebakaran di Surabaya ada yang karena korsleting listrik, human error ada juga yang diakibatkan oleh api terbuka maksudnya dipicu dari aktivitas kompor gas, lilin, pembakaran sampah dan lain-lain, potensi kebakaran masih sangat tinggi di musim kemarau seperti sekarang ini oleh karenanya masyarakat diminta untuk lebih waspada," ucapnya saat diwawancarai RRI Surabaya Jumat (11/10/2024).
Saat ditanya apakah suhu udara dan teriknya sinar matahari di Surabaya saat musim kemarau berkontribusi menjadi salah satu penyebab tingginya peristiwa kebakaran di Kota Pahlawan, Wasis menyebut suhu panas itu bukan sebagai pemicu tetapi bisa mempercepat pertumbuhan api termasuk udara yang juga akan mempercepat perambatan api.
Terkait hal itu, sebagai upaya antisipasi dan menekan terjadinya kebakaran pihak DPKP gencar melakukan sosialisasi, pelatihan dan simulasi kepada warga agar mengetahui cara untuk melakuakn pertolongan pertama saat terjadi kebakaran dan segera menghubungi pihak damkar atau command ccenter 112.
"Kami gencar melakukan pelatihan dan simulasi kepada warga agar tahu cara melakukan pertolongan pertama selain itu kami juga mengimbau masyarakat untuk selalu memastikan peralatan listrik yang digunakan dalam kondisi baik, mengecek kembali saluran listrik jika ingin meninggalkan rumah dalam kondisi kosong, tidak membuang puntung rokok sembarangan dan segera melapor jika melihat tanda-tanda kebakaran bisa ke Damkar atau command center 112," terangnya.