Pelaksanaan Workshop Peningkatan kapasitas dan Evaluasi laporan Kuangan BOS Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP) se Kabupaten Boalemo, berlangsung di Hotel Rahmat Kota Gorontalo, Senin (10/06/24). (RA)
KBRN, Gorontalo : Dalam era kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat, penerapan sistem non tunai telah menjadi sebuah keharusan, terutama dalam mengelola keuangan pada berbagai sektor, termasuk di dalamnya sektor pendidikan.
Penegasan ini disampaikan Penjabat Bupati Boalemo Dr. Sherman Moridu disela-sela membuka Workshop Peningkatan kapasitas dan Evaluasi laporan Kuangan BOS Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP) se Kabupaten Boalemo, berlangsung di Hotel Rahmat Kota Gorontalo, Senin (10/06/24).
Menurut Sherman Moridu, dalam rangka memperkuat implementasi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) secara non tunai di setiap Satuan Pendidikan, maka pelaksanaan Workshop ini sangat penting. Dijelaskan, Dana BOS telah menjadi salah satu instrumen dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di daerah. Dengan penerapan non tunai, maka dapat memastikan satuan pendidikan mengelola dana BOS secara transparan, akuntabel, dan efisiensi.
“Selain itu, penggunaan sistem non tunai juga dapat membantu mengurangi risiko penyalahgunaan dan penyelewengan dana, serta mempercepat proses administrasi di sekolah-sekolah,” ujar Bupati
Melalui workshop ini, Sherman berharap para peserta dapat memperoleh pemahaman tentang implementasi sistem non tunai dalam pengelolaan dana BOS disetiap satuan pendidikan. Selain itu dirinya juga meyakini dengan diterapkannya sistem non tunai di setiap pengelolaan dana BOS, maka akan memberikan dampak positif terhadap kemajuan pendidikan khususnya di Kabupaten Boalemo.
“Saya juga mengajak seluruh pihak terkait, baik itu kepala sekolah, pengawas, maupun para guru, untuk aktif berpartisipasi dalam mengadopsi dan menerapkan sistem ini secara efektif di lingkungan masing-masing,” ucapnya. (RA)