KBRN, Manokwari : Noken adalah tas tradisional Papua yang biasanya dibuat dari serat kayu, daun, batang anggrek dengan cara dianyam atau dirajut, di Papua kemahiran perempuan membuat noken dinilai sebagai tanda kedewasaan.
Pemilik Rumah Noken Papua, Merry Iyai yang mulai usaha pembuatan noken berjalan 2019, terhitung sudah enam tahun, sebelumnya sudah berjualan membuat noken, keterampilan yang dimiliki dari kecil, dan bisa menghasilkan dari membuat noken sejak masa kuliah, kemudian pada tahun 2005, di mana dari hasil tersebut bisa mencukupi kebutuhan dimasa kuliah.
Pada tahun 2019 mulai ikut mendaftarkan untuk bisa mengikuti pendidikan pelatihan , dan tahun 2022 mulai diberikan kesempatan mengikuti pameran-pameran, banyak perhatian dari pemerintah melalui Dinas Koperasi , Usaha Kecil dan Menengah berupa modal dalam dua tahap. Pemberian pertama sebanyak lima juta dan tahap kedua diberikan setelah ada survey, bukti dan usaha mulai berkembang, dan diberikan langsung ke rekening usaha, sehingga usaha biasa berjalan sampai sekarang.
Ketertarikan Merry Iyai untuk usaha noken , karena noken merupakan warisan budaya dan peluang usaha bisnis yang sangat berkepanjangan, di mana noken dijadikan cenderamata dan keharusan setiap pegawai yang ada di Manokwari memakai noken pada hari tertentu, dan juga budaya yang harus dilestarikan sebagai bisnis berkelanjutan.
Tantangan yang dihadapi adalah soal bahan baku karena didapatkan dari hutan, dan harus memilih yang cocok, kemudian pemasaran yang menjadi kendala karena belum mempunyai galeri tempat permanen, sehingga masih berjualan di teras rumah dan memilih menitip di galeri, toko, cafe, bandar udara dan juga dengan cara online lewat platfrom media sosial, Facebook, Instagram ,dan aplikasi whatsapp.
Inovasi -Inovasi terus dilalukan oleh Merry iyai untuk mengupgrade model noken seiring perkembangan zaman, berkarya dengan mendesain sesuai kebutuhan, yang tadinya biasa dipergunakan dikepala, beralih ke model tas yang didesain sesuai kebutuhan, baik itu tas, dompet, jadi baju kustom, fashion -fashion , dan inovasi lainnya dibuat sesuai permintaan, kebutuhan dan kegiatan para pemesan noken.
Selain noken kulit kayu, ada bahan dari kulit Anggrek yang berwarna kuning, bahannya yang susah didapat, dan pembuatan yang rumit, sehingga standar harga untuk bahan dasar kulit Anggrek, dibanderol harga paling murah satu juta rupiah.
Untuk Kulit Kayu didapatkan dari hasil proses pemintalan yang sudah jadi benang yang didapat dari mama -mama pengrajin yang sudah bekerja sama sehingga bisa langsung dipergunakan untuk merajut. Untuk dampak sosial ekonomi, salah satunya bisa menjadi ikon daerah artinya noken menjadi ciri khas daerah.
Noken juga menjadi alternatif untuk mengurangi penggunaan plastik yang merupakan penghasil limbah terbesar. Dan merupakan simbol kehidupan yang baik, cinta perdamaian serta kesuburan bagi masyarakat Papua.