KBRN, Jakarta: BMKG membeberkan, pemicu utama penyebab banjir bandang lahar dingin di sejumlah daerah di Sumatera Barat (Sumbar). Terlebih, banjir bandang itu membuat belasan orang orang tewas.Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengaku, pemicu utama utama banjir bandang bercampur lahar gunung adalah hujan deras. Hujan deras di daerah tersebut berdurasi panjang."Potensi hujan yang demikian itu teramati dapat berlangsung secara lebih intensif oleh karena ada fenomena Sirkulasi Sinklonik. Atau pembentukan awan dan belokan angin lokal," kata Dwikorita seperti dilansir Antara, dikutip Selasa (14/5/2024).Berdasarkan analisa BMKG pada 8 Mei 2024, Dwikorita mengatakan, sudah ditemukan potensi hujan intensitas sedang. Hingga, sangat deras di wilayah Sumbar."Tim meteorologi BMKG pada hari yang sama langsung menerbitkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem. Cuaca itu dapat berujung bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan lainnya di Sumbar," ucap Dwikorita.Dalam peringatan dini tersebut, Dwikorita menegaskan, masyarakat Sumbar di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaanya. Seperti, masyarakat di pesisir pantai, pegunungan, hingga perbukitan."Mewaspadai cuaca ekstrem mulai dari 9-12 Mei 2024, dari rentetan ini puncaknya terjadi kemarin (Sabtu, 11 Mei 2024). Hujan berlangsung mulai dari sore hingga malam di atas 150/200 mm sehingga banjir bandang diikuti oleh lahar," ujar Dwikorita.Akibatnya, banjir bandang lahar dingin itu menejang beberapa kabupaten di Sumbar. Seperti, Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang.Kemudian, Dwikorita menjelaskan, lahar itu merupakan material sisa erupsi Gunung Marapi yang masih mengendap di lereng bagian puncak. Kemudian, terbawa air akibat derasnya hujan."Jadi bukan saat itu Gunung Marapi erupsi tapi karena memang hujannya sangat deras. Bahkan masih akan berlangsung hingga tanggal 22 Mei 2024 atau setidaknya dalam tiga hari ke depan," kata Dwikorita.
Oleh: Dedi Hidayat
Editor: Allan