KBRN, Jakarta: Dalam beberapa waktu terakhir, pasar tradisional di seluruh Indonesia menjadi sorotan karena masalah pasokan dan harga beras yang semakin meningkat. Peningkatan harga beras, terutama untuk jenis beras medium dan premium, telah menjadi perhatian serius bagi pedagang dan konsumen di pasar-pasar tradisional.
Menurut Sekjen Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas), Ngadiran, harga beras medium yang biasanya sekitar Rp 10.000 per kilogram, kini telah melonjak di atas Rp 12.000 per kilogram, sementara harga beras premium bahkan mencapai lebih dari Rp 15.000 hingga Rp 16.000 per kilogram. Kenaikan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk keterlambatan distribusi dan penyaluran beras yang belum lancar.
Ngadiran menjelaskan bahwa dalam dua hari terakhir, terjadi sedikit penurunan harga beras, meskipun tidak signifikan. Namun, tantangan tetap ada, terutama bagi pedagang kecil di pasar tradisional yang masih kesulitan mendapatkan pasokan beras, terutama beras yang diwajibkan dijual dengan harga tertentu oleh pemerintah.
"Pengecer kecil ini masih sangat sulit mendapatkan beras untuk disalurkan kepada masyarakat, khususnya beras yang sebutannya mau SPHP atau beras yang diwajibkan jual harga tertentu oleh pemerintah," kata Ngadiran.
Meskipun diberikan kesempatan untuk menyalurkan beras, jumlahnya sangat terbatas, sehingga tidak mencukupi kebutuhan pedagang maupun konsumen. Ngadiran juga menekankan pentingnya perlakuan yang adil dalam penyaluran beras oleh pemerintah, agar pedagang kecil di pasar tradisional tidak terpinggirkan.
Di sisi lain, tantangan pasokan beras juga dipengaruhi oleh kondisi pertanian dan perubahan penggunaan lahan. Banyak daerah lumbung padi yang beralih fungsi menjadi pemukiman atau industri, yang berdampak pada produksi beras secara keseluruhan.
Pemerintah juga diharapkan untuk memperhatikan upaya peningkatan produksi beras melalui pengembangan pupuk organik dan pembenahan sistem pertanian. Sosialisasi tentang penggunaan pupuk organik diharapkan dapat memperluas akses masyarakat terhadap pupuk yang terjangkau dan memiliki hasil yang baik.
Dalam menjaga stabilitas harga beras menjelang bulan puasa, peran pemerintah diharapkan pedagang pasar menjadi kunci. Selain itu, upaya dalam mendukung petani muda dan memperbaiki infrastruktur pertanian juga penting untuk menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga beras di masa depan.
Oleh: Budi Prihantoro
Editor: Iwan Bagus Irawan