KBRN, Jembrana: Sejumlah sopir logistik lintas Jawa-Bali berencana menggelar unjuk rasa di kantor PT. ASDP Cabang Ketapang, Banyuwangi. Aksi ini merupakan bentuk protes para sopir yang seringkali terjebak macet berjam-jam saat hendak menyeberang di Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur.
Sekretaris Gerakan Aliansi Pengemudi Bali (Gapiba), Sugiartoyo, menyatakan bahwa unjuk rasa ini diinisiasi oleh Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) dan mendapat dukungan dari sopir Bali yang melintasi rute tersebut. Meskipun Gapiba tidak secara khusus mengirim perwakilan, sopir-sopir Bali yang berada di Jawa Timur akan turut serta dalam aksi tersebut untuk menyuarakan aspirasi mereka.
Menurut Sugiartoyo, tuntutan para sopir di Jawa Timur sejalan dengan tuntutan sopir di Bali, yaitu menuntut perbaikan tata kelola penyeberangan Selat Bali. Ada tiga tuntutan utama yang akan disampaikan, antara lain, menuntut profesionalisme ASDP Cabang Ketapang dalam mengelola penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.
Menuntut profesionalisme Pelindo sebagai pengelola penyeberangan Banyuwangi-Lembar dan mempertanyakan kelanjutan evakuasi kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam awal Juli lalu.
Sugiartoyo menjelaskan bahwa tuntutan ini muncul akibat kemacetan panjang yang terjadi dalam sebulan terakhir. "Kemacetan ini sangat merugikan para sopir dan mengganggu distribusi logistik ke Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB)," ungkapnya. Pihaknya berharap, dengan aksi ini, pihak pengelola pelabuhan bisa segera melakukan perbaikan agar kemacetan yang merugikan semua pihak tidak terulang kembali.